TORANGPEBERITA.COM- Dalam kurun empat bulan terakhir Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dilanda gempa bumi sebanyak empat kali.
Berdasarkan data BMKG terbaru gempa melanda Bolmut pada tanggal 6 Februari 2023. Dengan Magnitudo 4,0. Gempa terjadi pada 01.20 WIB, Lokasi:1.29LU, 122.98BT (53 km Barat Laut Boroko-Bolmut-Sulut), kedalaman:10 KM.
Selanjutnya pada tanggal 19 Januari 2023 dengan Magnituo 3,9. Gempa terjadi pada 08.55 WIB, lokasi :1.35LU, 122.96BT (59 km BaratLaut BOROKO-BOLMUT-SULUT), Kedalaman:10 Km.
Selanjutnya pada 3 Desember 2022 dengan Magnitudo 4,4 dan pada tanggal 12 November 2022 dengan Magnitudo 5,4 dengan kedalaman 10 KM.
Pada wawancara sebelumnya, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henrry Mengko pernah menjelaskan tentang secara geologis situasi tektonik daerah pantai utara dari wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Ie mengatakan Bolmut merupakan bagian dari zona subduksi lempeng Laut Sulawesi yang menujam ke bawah lengan utara Pulau Sulawesi.
Menurutnya, wilayah subduksi ini terpetakan memanjang dari bagian Utara Kabupaten Gorontalo Utara, bagian utara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, sampai ke bagian utara Kabupaten Minahasa Selatan.
“Di wilayah subduksi ini memungkinkan terjadi gempa bumi berkedalaman dangkal yang berpotensi dirasakan,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Edward mengatakan Kabupaten Bolmut, memiliki sesar lokal. Dari peta seismisitas potensi gempa bumi berkedalaman dangkal.
“Dan kemungkinan dirasakan serta gempa bumi berkedalaman menengah untuk wilayah Bolmut faktor dominan penyebabnya adalah akibat subduksi lempeng laut Sulawesi seperti gempa bumi tadi pagi,” ujarnya.
Lanjut Mengko, disamping itu pernah juga tercatat beberapa gempa berkedalaman dangkal akibat aktifitas sesar lokal di daerah perbatasan.
“Antara wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo yang berpotensi dirasakan sampai ke Wilayah Bolaang Mongondow,” ungkapnya.