Sungai di Bolmut Ditemukan Mikroplastik

Sungai Yang ada di desa Ollot. (Foto Fandri Mamonto)

TORANGPEBERITA.COM- Keberadaan air sungai memiliki peranan vital bagi manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya. Walau memiliki peran penting keadaan sungai di Indonesia masih memburuk.

Ditemukannya banyak sampah plastik di bantaran dan badan air masih menjadi masalah bagi sungai. Termasuk sungai yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Hal ini yang menjadi sumber dari adanya kontaminasi mikroplastik, yaitu partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm.

Sandry Djunaidi saat mengambil sampel. (Dok Sandry)

Pada 2020 lalu, Laboratorium hidrobioekologi dan biometrik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengeluarkan hasil sampel jenis air di Sungai Ollot.

Tampak partikel sampah plastik ditemukan di Sungai Ollot. (Dok Sandry)

Sampel ini melihat kondisi air pasca banjir yang terjadi di desa Ollot. Hasil sampel yang diambil oleh Sandry Djunaidi menemukan beberapa partikel sampah plastik yang muncul.

Dilansir dari ecoton.or.id data Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) 2022 yang menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional, menunjukkan 5 Provinsi yang paling tinggi terhadap kontaminasi partikel mikroplastik.

Baca Pula:  Viral Jalan Diprotes Warga, Ini Tanggapan Dinas PUPR Bolmut

Yaitu Provinsi Jawa Timur ditemukan 636 partikel/100 liter, Provinsi Sumatera Utara ditemukan 520 partikel/ 100 liter.

Provinsi Sumatera Barat ditemukan 508 partikel/100 liter, Provinsi Bangka Belitung 497 partikel/100 liter, Provinsi Sulawesi Tengah 417 partikel/100 liter.

Identifikasi Mikroplastik Pada Sungai di Indonesia Tahun 2022. (Dok ecoton.or.id)

Sementara untuk provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ditemukannya 132 partikel/100 liter.

Berikut kontaminasi mikroplastik di sungai Indonesia tahun 2022 didominasi oleh

• Fibre (Serat)20 persen, sumbernya dari degradasi kain sintetik akibat kegiatan rumah tangga pencucian kain, laundry dan juga limbah industri tekstil. 

Fibre juga disebabkan oleh sampah kain yang tercecer di lingkungan yang terdegradasi karena faktor alam (suhu, arus air dll).

• Film(Filamen) 60 persen, berasal dari degradasi sampah plastik tipis dan lentur (kresek dan kemasan plastik Single layer SL);

• Fragment60 persen, berasal dari deradasi sampah plastik kaku dan tebal (kemasan sachet multilayer ML, tutup botol, botol shampo dan sabun );

• Pellet 4 persen, merupakan mikroplastik primer yang langsung diproduksi oleh pabrik sebagai bahan baku pembuatan produk plastik.

Baca Pula:  Kejari Bolmut Tekankan Ini Kepada Warga Dalam Mengawasi Proyek Pekerjaan

• Foam 0,4 persen, berasal dari degradasi setiap jenis plastik dengan struktur foam (berbusa), misalnya dari Styrofoam atau plastik lainya meliputi poliestirena (PS), polietilena (PS) atau polivinil klorida (PVC).

Disisi lain masalah yang disebabkan oleh mikroplastik lebih besar dari yang biasanya diperkirakan sehingga dinilai berbahaya dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup.

Berdasarkan komponennya plastik tersusun oleh senyawa utama meliputi styrene, vinil klorida dan bisphenol A.

Apabia tubuh terpapar oleh senyawa tersebut maka akan menyebabkan iritasi atau gangguan pernafasan, mengganggu hormone endokrin sampai berpotensi menyebabkan kanker.

Senyawa tambahan yang dicampurkan ke dalam plastik meliputi phthalate, penghalang api, dan alkalyphenol juga dapat menyebabkan gangguan aktivitas endokrin hingga berdampak pada kesuburan.

Senyawa dari plastik memiliki aktifitas mengganggu hormone estrogen sehingga jika masuk kedalam tubuh dapat meniru hormon estrogen.

Senyawa tersebut dapat menurunkan kadar hormon testosteron plasma dan testis, LH plasma, dan juga menyebabkan morfologi abnomal seperti penurunan jumlah sel Leydig pada biota jantan.

Fakta menarik dan bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *