Siapkah Bolmut dengan konsep ekonomi biru ?

Nelayan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. (Foto Fandri Mamonto)

TORANGPEBERITA.COM- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggaungkan Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera  diberbagai daerah.

Presiden Joko Widodo pada peluncuran Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera mengatakan, kebijakan ekonomi biru harus menopang pembangunan ekonomi Indonesia.

“Perlunya terobosan dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia. KKP telah melakukan terobosan-terobosan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan serta pesisir, dengan tetap menjaga kelestarian alam, keseimbangan ekologi, dan keanekaragaman hayati,” ungkapnya.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, terdapat tiga program prioritas yang menjadi terobosan KKP, meliputi kebijakan penangkapan terukur, peningkatan produktivitas komoditas budidaya berorientasi ekspor, serta pembangunan kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal.

Menurutnya, KKP tengah menyiapkan roadmap sebagai acuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan hingga 25 tahun ke depan (2045) yang sesuai dengan prinsip ekonomi biru.

Implementasi ekonomi biru merupakan kewajiban semua pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia. Untuk itu menurutnya perlu komitmen bersama dalam menghadirkan laut Indonesia yang sehat untuk pembangunan ekonomi nasional.

Disisi lain Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kusdiantoro menyampaikan konsep ekonomi biru terebut pada Kuliah Umum Wawasan Maritim, Rabu 27 Oktober 2021 yang diselenggarakan oleh Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Batam mengatakan Kenapa ekonomi biru ?

“Karena ingin mengedepankan bahwasanya pembangunan kelautan dan perikanan sebagai penghelanya, sebagai gardanya, kita megutamakan keberlanjutan. Jadi aspek ekologi menjadi suatu yang diutamakan. Bukan aspek ekonomi yang dikedepankan, melainkan aspek ekologinya,” jelasnya.

Sehingga kita harapkan dengan menerapkan ekonomi biru, kita bisa menjaga laut kita tetap bersih, sehat, sehingga bisa dikelola dan dimanfaatkan sampai dengan generasi-generasi berikutnya. Dengan ekonomi biru kita menekankan bahwasanya kita menjaga kesehatan laut kita,” paparnya.

Menurut Kusdiantoro, untuk menjaga kesehatan laut tersebut, diharapkan pembangunan kelautan dan perikanan perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain berkelanjutan, efisien, tanpa limbah, keadilan inklusif, pertumbuhan ekonomi, dan kesadaran publik. Untuk itu diperlukan upaya inovasi dan kreativtias dalam mengelola sumber daya laut. 

Baca Pula:  Viral Jalan Diprotes Warga, Ini Tanggapan Dinas PUPR Bolmut

Ia menyampaikan, terdapat delapan cakupan atau sektor dalam penerapan ekonomi biru, yaitu perikanan, energi dan sumber daya mineral, transportasi laut, infrastruktur kelautan, wisata bahari, pesisir dan pulau-pulau kecil, sumber daya non konvensional, serta industri dan bioteknologi.

Penerapan ekonomi biru tersebut, lanjutnya, memiliki berbagai potensi yang besar. Contohnya sektor perikanan menyumbang USD 27 miliar terhadap GDP tahun 2019, menciptakan 7 juta lapangan kerja, memberikan lebih dari 50 persen kebutuhan protein hewani, terumbu karang Indonesia melindungi kawasan pantai dari kerusakan banjir senilai setidaknya US 369 juta per tahun, dan sebagainya.

“Ekonomi biru, laut sehat, Indonesia sejahtera. Laut yang sehat adalah laut yang bisa menyejahterakan, laut yang menyejahterakan adalah ekonomi yang bisa membuat laut sehat. Transformasi ekonomi kelautan meliputi laut yang sehat, laut yang makmur, laut yang berkeadilan, serta penguasaan pengetahuan dan budaya laut atau ocean science and culture,” ujarnya.

Bolaang Mongondow Utara kawasan Minapolitan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) merupakan salah satu daerah pengembangan minapolitan di Provinsi Sulawesi Utara.

Sebagai kawasan minapolitan sepatutnya Bolmut menjadikan sektor perikanan sebagai sumber ekonomi daerah. Dan terus berkontribusi pada sektor pertumbuhan ekonomi.

Pada wawancara sebelumnya dinas kelautan dan perikanan Bolmut menyampaikan delineasi kawasan Minapolitan Tanjung Sidupa adalah wilayah Kecamatan Pinogaluman. Dengan wilayah hinterland seluruh daerah pesisir di Bolmut.

Sedangkan untuk pusat kawasan yaitu Tanjung Sidupa. Dimana desa Tanjung Sidupa merupakan salah satu desa pesisir di Kecamatan Pinogaluman yang berada di Teluk Buko.

Disisi lain Bolmut tergabung dalam Badan Kerjasama Utara-Utara (BKSU). Wakil bupati Bolmut Amin Lasena mengatakan tujuan dari kerjasama ini adalah untuk mendorong akselerasi pembangunan di kawasan Utara Sulawesi.

“Dengan prinsip saling memperkuat sehingga diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi meningkatkan kesejahteraan masyarakat memelihara kelestarian sumber daya alam serta lingkungan dan mewujudkan kawasan terateis nasional perbatasan dari aspek ekonomi wilayah,” katanya.

Baca Pula:  Kejari Bolmut Tekankan Ini Kepada Warga Dalam Mengawasi Proyek Pekerjaan

Badan kerjasama utara utara ini ada tiga program unggulan yaitu pengembangan pertanian dan perikanan pengembangan potensi pariwisata dan program bidang kelautan dan perikanan.

Terkait kelautan dan perikanan pada hari ini. Sebagaimana penyampaian Dirjen perikanan budidaya pada rapat teknis lingkup Dirjen yang menghasilkan tiga point penting yaitu:

Pertama, pengembangan budidiaya perikanan periode 2020-2024 menjadi prioritas dalam pembangunan sektor perikanan indonesai melalui mode klaster.

Kedua, BKSU menjadi salah satu dari 50 titik prioritas untuk pegembagan kraster udang vaname.

Ketiga, tahun 2020 direktorat jenderal perikanan budidaya mengalikasikan percontohan pengembangan budidaya udang vaname setiap daerah 10 hektar di wilayah badan kerjasama utara utara di Kabupaten Bolmut, Gorontalo Utara, Buol, dan Bone Bolango.

Sementara itu dosen perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Ir. Yuniarti Koniyo, MP mengatakan budidaya udang vaname dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

“Karena Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki potensi tambak seluas 820 Ha, yang tersebar di enam Kecamatan,” ujarnya.

Menurut Yuniarti besarnya luasan tambak yang ada di Bolmut merupakan modal besar dalam pengembangan budidaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kegiatan peningkatan pemanfaatan potensi lahan tambak dan peningkatan produktivitas usaha budidaya baik secara kuantitas dan kualitas dengan memaksimalkan semua komponen usaha sesuai fungsi dan didukung oleh sarana prasarana, terutama SDM dan IPTEK dapat berhasil sehingga ekonomi masyarakat bisa meningkat,” jelasnya.

Salah satu sektor yang bisa menjadi tumpuan sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat yaitu perikanan budidaya. Komoditas perikanan budidaya yang memiliki andil terbesar terhadap nilai ekonomi yaitu udang vaname.

Fakta menarik dan bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *