TORANGPEBERITA.COM- Polres Kota Gorontalo mulai melakukan penyelidikan penyebab keracunan massal warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo usai menyantap makanan buka puasa.
Hal ini disampaikan oleh Kabagops Polres Gorontalo Kota AKP Ryan Hutagalung, Senin, mengatakan saat ini para warga binaan sudah dibawa untuk dirawat di Rumah Sakit (RS) Aloei Saboe dan RS Otanaha.
“Jumlah pastinya juga belum dapat, cuma sementara infonya yang di rumah sakit Otanaha ada 17 orang di Aloei Saboe terakhir saya masih dengar sekitar 30-an, cuma masih kita cek lagi kita periksa ulang,” katanya dilansir dari Antara.
Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan warga binaan yang dirawat bersama pihak Lapas dan tenaga medis.
“Situasi di dalam terakhir saya lihat masih aman sedangkan pengamanan kita cuma bantu dukung yang di bagian luar,” jelasnya.
Ia mengaku jika bagian Reskrim telah melakukan koordinasi untuk mengambil dan menguji sampel makanan yang diduga dikonsumsi oleh warga binaan.
“Saat ini ada sekitar 50 orang dari Polsek dan dari piket Polres kami turunkan untuk pengamanan, penggabungan juga, dari Polda juga sudah ada bantu,” jelasnya.
Sementara itu Meril, salah satu warga binaan Lapas yang dirawat di RS Aloei Saboe, Senin mengatakan ia mengalami muntah, mual dan pusing usai menyantap bubur ayam untuk buka puasa pada Minggu 9 Mei 2021.
“Saya makan bubur ayam untuk buka puasa, awalnya biasa saja, tapi saat pukul 21.00 Wita saya merasakan pusing,” ujarnya.
Karena merasa tidak enak badan, ia pun memilih untuk memeriksakan ke dokter di Lapas dan mendapat obat.
“Setelah itu saya merasa baikan dan sempat membantu suster merawat teman-teman lainnya, namun pada pukul 02.00 Wita saya muntah-muntah,” ungkapnya.
Sementara itu, warga binaan Lapas lainnya mengaku merasakan hal yang sama usai menyantap bubur yang dibagikan tersebut.
Penyebab keracunan massal warga binaan Lapas Gorontalo diselidiki polisi
