TORANGPEBERITA.COM- Pengendara yang tetap nekat mudik tak akan lolos penyekatan, bahkan jika melewati jalur tikus sekali pun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabarhakam) Komjen Pol. Arief Sulistyanto.
Penyekatan akan aktif mulai malam nanti pukul 00.00 WIB (WITA/WIT). Dirinya menegaskan, masyarakat diharapkan tidak kucing-kucingan menghindari penyekatan pemudik karena akan merugikan diri sendiri.
“Dari seluruh jalur yg ada bisa saja dia melalui jalur-jalur tikus. Tapi jalur tikus itu tidak akan sampai ke lubang bawah tanah kan, pasti akan ketemu kepada jalur-jalur di mana merupakan jalur utama yang mau tidak mau lewat di situ,” ujar Arief di acara diskusi bertajuk ‘Jaga Keluarga, Tidak Mudik’ yang ditayangkan channel YouTube FMB9ID_ IKP, Rabu 5 Mei 2021 dilansir dari detik.com
Pemudik yang nekat lewat jalur tikus pasti akan ketahuan dari penyekatan yang disiagakan Polri. Untuk itu, Arief menyarankan masyarakat untuk tidak mudik.
“Yang lebih baik dilakukan adalah sudah berdiam diri saja di rumah,” ucapnya.
“Harapan kami masyarakat tidak sampai melakukan kegiatan mudik. Jangan sampai kucing-kucingan, karena pasti akan ketemu. Jangan mencari jalan tikus. Carilah jalan yang benar. Jalan yang benar itu tetap berada di rumah sehingga tetap bisa menjaga kesehatan keselamatan keluarga,” harapnya.
Dirinya mengimbau masyarakat tidak mudik menggunakan angkutan yang tidak resmi. Hal itu bakal merugikan diri sendiri.
“Tidak ada jaminan asuransi dan lain sebagainya. Sampai saat ini sudah 159 unit travel yang tidak mempunyai izin operasi dilakukan penahanan oleh Korlantas Polri di seluruh jajaran,” sebut Arief.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya percaya bahwa Polri bisa mengendalikan pemudik yang nekat melalui jalur tikus. Kementerian Perhubungan juga akan melakukan penindakan terhadap travel gelap yang mengangkut pemudik.
“Kita akan melakukan penindakan terhadap angkutan travel gelap yang berpelat hitam. Sudah kita koordinasikan dengan Polri, dalam hal ini Korlantas,” ujar Budi di kesempatan yang sama.
Sekedar diketahui Polri bakal menyiagakan 381 titik penyekatan dari Sumatera sampai Bali selama periode larangan mudik.
Sementara itu sebelumnya Senin 3 Mei 2021 Polda Gorontalo menurunkan 88 personil yang terdiri dari gabungan Sat Brimob, Direktorat Pol Air, Direktorat Lalu Lintas, dan Direktorat Samapta, untuk di tempatkan di wilayah perbatasan masuk Provinsi Gorontalo . selain perbatasan, personil ini juga di tempatkan di bandara dan pelabuhan.
88 personil ini di berangkatkan oleh Wakapolda Brigjen Pol Drs Pudji Prasetijanto Hadi, MH bertempat di lapangan apel Polda Gorontalo Senin 3 Mei 2021.
“Pemerintah sudah menetapkan pelaksanaan mudik ditiadakan, untuk itu menjadi tugas Polri adalah menjaga perbatasan agar para pemudik tidak masuk wilayah provinsi Gorontalo,” ujarnya.
Untuk itu dirinya berpesan kepada personil yang akan melaksanakan tugas agar dalam melaksanakan tugas tetap memperhatikan kesehatan .
“Lakukan tugas dengan tetap memperhatikan keselamatan diri masing masing dan Humanis serta tetap Berkoordinasi dengan stakeholder demi menciptakan kondusifitas dalam melaksanakan tugas,” Imbau Wakapolda
Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo Wahyu Tri Cahyono, Sik menyampaikan personil yang di tempatkan di perbatasan ini akan melakukan penyekatan di wilayah perbatasan untuk antisipasi pemudik masuk ke wilayah Gorontalo, seleain itu personil yang di turunkan ini juga nantinya akan memeriksa surat kesehatan dan penyediaan rapid tes di wilayah perbatasan.
“di perbatasan nanti personil yang di tugaskan ini akan menyekat pemudik masuk ke wilayah Gorontalo , selain itu personil ini juga akan memeriksa surat kesehatan dan ketersediaan rapid tes di wilayah perbatasan” ungkap kabid humas.