TORANGPEBERITA.COM- Pemerintah Provinsi Gorontalo menindaklanjuti perintah pemerintah pusat yang melarang mudik lebaran Idulfitri 1442 Hijiryah. Rencananya mulai tanggal 1 Mei 2021 semua posko perbatasan darat akan dijaga ketat dari penumpang yang masuk dan keluar Gorontalo.
“Jadi kita mulai tanggal 1 Mei. Kita buka posko posko di perbatasan. Pak Kapolda, Pak Danrem dan saya akan ke posko posko sehingga larangan mudik sudah mulai tersosialisasikan. Penindakannya mulai tanggal 6 Mei,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie usai menghadiri Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Pusat di Mapolda Gorontalo, Rabu 21 April 2021 dilansir dari gorontaloprov.go.id
Gubernur mengingatkan pemudik dari Gorontalo ke luar daerah seperti Sulawesi Utara, Tengah dan Selatan untuk mengindahkan aturan pemerintah yang melarang mudik. Begitu juga yang ingin masuk dan melintasi Gorontalo. Pihaknya berkomitmen bersama TNI Polri menindak tegas bagi warga yang nekat mudik melalui jalur darat, laut dan udara.
“Kalau sudah dilarang oleh pusat, berarti kita di sini juga dilarang. Kalau ada yang coba coba masuk atau keluar mudik kita hentikan dan minta putar balik,” tegasnya.
Dirinya memastikan kebijakan tersebut juga berlaku di pelabuhan laut dan bandara udara. Penumpang yang tidak bisa membuktikan dirinya bukan sebagai pemudik tapi punya urusan mendesak, diminta tidak dilayani keluar dan masuk Gorontalo.
Pemerintah pusat memberlakukan pengecualian mudik bagi ASN/TNI/Polri/karyawan yang bertugas disertai surat tugas dari atasannya. Kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka, ibu hamil dengan satu pendamping, ibu melahirkan dengan dua orang pendamping serta pelayanan kesehatan yang darurat.
Sementara itu dilansir dari Antara, Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin mengimbau warga di daerah itu untuk mematuhi larangan mudik Lebaran tahun ini demi mencegah penularan pandemi COVID-19.
Larangan tidak hanya berlaku bagi aparat sipil negara (ASN), kata dia, namun juga untuk masyarakat umum. Hal itu sebagai upaya menekan laju penyebaran COVID-19 yang potensial meningkat pascalebaran.
“Saat ini penurunan kasus mulai nampak, namun kita perlu waspada agar lonjakan kasus seperti yang terjadi di India tidak terjadi di negara kita, khususnya di Gorontalo,” ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, semua pihak terkait, mulai dari Panglima TNI, Kapolri, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia melakukan rapat dan bersepakat mencegah mudik agar pascalebaran tidak mengalami kerepotan akibat peningkatan kasus penularan virus corona jenis baru itu.
“Larangan mudik diberlakukan selama 6-17 Mei 2021. Khusus di Provinsi Gorontalo, kita menutup total pintu masuk di wilayah perbatasan timur Kecamatan Atinggola dan di barat, Kecamatan Tolinggula. Kecuali untuk kendaraan pengangkut logistik dan bahan bakar,” jelasnya.
Ia mengharapkan masyarakat tidak nekat mudik agar tidak menyesal karena harus menghadapi kerepotan-kerepotan akibat penutupan tersebut.
“Kita sabar dulu dan patuhi kondisi ini untuk sementara waktu, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Demi mencapai kesehatan dan keselamatan bersama,” ujarnya.
Mulai 6 Mei 2021 perbatasan Bolmut dan Gorontalo Utara ditutup antisipasi mudik
